tag:blogger.com,1999:blog-27073900773151851582024-03-18T21:00:40.716-07:00hewan yang dilindungi di indonesiahewan yang dilindungi di indonesiahttp://www.blogger.com/profile/11757370342619770308noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-2707390077315185158.post-27519666657994759702011-02-15T06:03:00.000-08:002011-02-15T06:03:48.724-08:00hewan langka yang di lindungi di indonesia<h1 class="entry-title">Satwa Indonesia yang Dilindungi </h1><div class="entry-meta"> <span class="meta-prep meta-prep-author"><br />
</span><span class="author vcard"><a class="url fn n" href="http://alamendah.wordpress.com/author/alamendah/" title="Lihat semua yang ditulis oleh alamendah"></a></span> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Satwa (hewan) Indonesia yang dilindungi</strong> dari kepunahan ini hanyalan sekedar daftar satwa dengan sedikit ilustrasi. Ternyata tidak sedikit satwa Indonesia yang terancam kepunahan. Dari kliping yang <a href="http://alamendah.wordpress.com/" target="_blank" title="alamendah">saya</a> punyai (tahun 2003), tersebutkan 546 satwa (hewan) Indonesia yang dikhawatirkan terancam punah. Data terbaru (terus terang) belum saya punyai. Mungkin teman-teman ada yang bersedia membantu.</div><div style="text-align: justify;">Satwa-satwa tersebut terancam kepunahan disebabkan oleh berbagai hal diantaranya perburuan, fragmentasi hutan, rusaknya habitat alami, serta pemeliharaan dan perdagangan binatang tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-424"></span>Daftar satwa di Indonesia yang dilindungi ini saya susun berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Berdasarkan PP tersebut sedikitnya terdapat 70 spisies mamalia, 93 aves (burung), 29 reptil, 20 serangga (insecta), 7 ikan (pisces), 1 antrozoa, dan 13 bivalvia.</div><div style="text-align: justify;">Berikut daftar satwa (hewan) yang dilindungi dari kepunahan tersebut</div><div style="text-align: justify;"><strong>1. <em>Anoa depressicornis</em> (Anoa Dataran Rendah, Kerbau Pendek) dan<br />
2. <em>Anoa quarlesi </em>(Anoa Pegunungan)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/anoa-depressicornis.jpg"><img alt="anoa depressicornis" class="alignright size-thumbnail wp-image-426" height="101" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/anoa-depressicornis.jpg?w=150&h=101" title="anoa depressicornis" width="150" /></a><a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/04/28/anoa-satwa-endemik-sulawesi/" target="_blank" title="Anoa Satwa Endemik Sulawesi">Anoa</a> adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (<em>Bubalus quarlesi</em>) dan Anoa Dataran Rendah (<em>Bubalus depressicornis</em>). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/anoa-quarlesi.jpg"><img alt="anoa quarlesi" class="alignright size-thumbnail wp-image-427" height="127" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/anoa-quarlesi.jpg?w=150&h=127" title="anoa quarlesi" width="150" /></a>Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle’s Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Hewan, Filum: Chordata, Kelas: Mamalia, Ordo: Artiodactyla, Famili: Bovidae, Upafamili: Bovinae, Genus: Bubalus, Spesies: B. quarlesi, B. depressicornis. Nama binomial: Bubalus quarlesi (Ouwens, 1910). Bubalus depressicornis (H. Smith, 1827).</div><div style="text-align: justify;"><strong>3. <em>Arctictis binturong</em> (Binturong, Binturung, Menturung)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/binturong_in_overloon.jpg"><img alt="Binturong_in_Overloon" class="alignright size-thumbnail wp-image-429" height="102" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/binturong_in_overloon.jpg?w=150&h=102" title="Binturong_in_Overloon" width="150" /></a><a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/01/29/binturong-musang-lucu-berkaki-lima/" target="_blank" title="Binturung MUsang Lucu Berkaki Lima">Binturung</a> (<em>Arctictis binturong</em>) adalah sejenis musang bertubuh besar. Beberapa dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung ataumenturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Barangkali karena karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, sementara juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing</div><div style="text-align: justify;">Binturung diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional. Hancurnya hutan juga berakibat pada meurunnya populasi Binturung di alam bebas. Satwa ini dilindungi.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Viverridae; Upafamili: Paradoxurinae; Genus: Arctictis (Temminck, 1824) Spesies: A. binturong. Nama binomial: Arctictis binturong (Raffles, 1821).</div><div style="text-align: justify;"><strong>4. <em>Arctonyx collaris</em> (Pulusan)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/arctonyx-collaris.jpg"><img alt="Arctonyx collaris" class="alignright size-thumbnail wp-image-430" height="125" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/arctonyx-collaris.jpg?w=150&h=125" title="Arctonyx collaris" width="150" /></a>Dalam bahasa inggris disebut <em>Hog Badger</em>. Salah satu habitatnya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh. Hanya itu yang saya ketahui tentang spisies ini.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikaksi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Karnivora; Famili: Mustelidae; Genus: Arctonyx; Spesies: A. collaris. Nama binomial: Arctonyx collaris (Cuvier, 1825).</div><div style="text-align: justify;"><strong>5. <em>Babyrousa Babyrussa </em>(Babirusa)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/babirusa.jpg"><img alt="babirusa" class="alignright size-thumbnail wp-image-431" height="145" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/babirusa.jpg?w=150&h=145" title="babirusa" width="150" /></a>Babirusa (<em>Babyrousa babirussa</em>) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.</div><div style="text-align: justify;">Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.</div><div style="text-align: justify;">Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia. Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Suidae; Genus: Babyrousa; Spesies: B. babyrussa. Nama binomial: Babyrousa babyrussa (Linnaeus, 1758)</div><div style="text-align: justify;"><strong>6. <em>Balaenoptera musculus</em> (Paus Biru)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/paus-biru.jpg"><img alt="paus biru" class="alignright size-thumbnail wp-image-432" height="150" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/paus-biru.jpg?w=126&h=150" title="paus biru" width="126" /></a>Paus Biru diyakini sebagai hewan terbesar yang ada saat ini. Panjangnya bisa mencapai 33,59 m dan beratnya 181 ton, atau lebih. Paus Biru dapat berenang dengan kecepatan 50 km/jam, ketika berenang untuk perjalanan, kecepatannya sekitar 20 km/jam, sedangkan ketika sedang makan, mereka memperlambat kecepatannya sampai sekitar 5 km/jam. Mulut Paus Biru dapat menampung 90 ton makanan dan air. Umurnya bisa mencapai 80 tahun.</div><div style="text-align: justify;">Populasi di seluruh dunia pada tahun 2002 diperkirakan hanya sekitar 5.000 sampai 12.000 ekor saja. Termasuk dalam spesies yang terancam punah. Dilarang untuk diburu sejak tahun 1966.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Cetacea; Upaordo: Mysticeti; Famili: Balaenopteridae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. musculus. Nama binomial: Balaenoptera musculus (Linnaeus, 1758).</div><div style="text-align: justify;"><strong>7. <em>Balaenoptera physalus</em> (Paus Bersirip)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/paus-bersirip.jpg"><img alt="Paus bersirip" class="alignright size-thumbnail wp-image-433" height="89" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/paus-bersirip.jpg?w=150&h=89" title="Paus bersirip" width="150" /></a>Populasi tidak lebih dari 5.000 ekor.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Subkelas: Eutheria; Ordo: Cetacea; Subordo: Mysticeti; Famili: Balaenoptiidae; Genus: Balaenoptera; Spesies: B. physalus; Nama Binomial: Balaenoptera physalus (Linnaeus, 1758)</div><div style="text-align: justify;"><strong>8. <em>Bos Sondaicus</em> (Banteng)</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/banteng.jpg"><img alt="Banteng" class="alignright size-thumbnail wp-image-434" height="128" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/banteng.jpg?w=150&h=128" title="Banteng" width="150" /></a><a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/03/07/banteng-bos-javanicus-semakin-terancam/" target="_blank" title="Banteng Semakin Terancam">Banteng</a>, Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng tumbuh hingga tinggi sekitar 1,6 m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 – 810 kg – jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton – sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Upafamili: Bovinae; Genus: Bos; Spesies: B. javanicus. Nama binomial: Bos javanicus (d’Alton, 1823)</div><div style="text-align: justify;">Sementara hanya 8 satwa yang bisa <a href="http://alamendah.wordpress.com/about/" target="_blank" title="alamendah">saya </a>kupas (sengaja yang memiliki nama latin dimulai huruf “A” hingga “B”). Untuk satwa yang dilindungi lainnya (berawalan huruf “C” dst) akan saya kupas pada postingan selanjutnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Biawak komodo</h1><table class="infobox biota" style="padding: 2.5px; text-align: center; width: 180px;"><tbody>
<tr style="text-align: center;"> <th style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(211, 211, 164);"><span style="float: right; position: relative;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Membaca_kotak_taksonomi" title="Wikipedia:Membaca kotak taksonomi"><sup>?</sup></a></span>Komodo</th> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <td><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Varanus_komodoensis1.jpg&filetimestamp=20060122212859"><img alt="Varanus komodoensis1.jpg" height="188" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/50/Varanus_komodoensis1.jpg/250px-Varanus_komodoensis1.jpg" width="250" /></a><br />
</td> </tr>
<tr style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(211, 211, 164); text-align: center;"> <th><br />
</th> </tr>
<tr> <td><br />
</td> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <th style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(211, 211, 164);"><br />
</th> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <td><br />
</td> </tr>
<tr style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(211, 211, 164);"> <th><br />
</th> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <td><b><span class="binomial"><i>Varanus komodoensis</i></span></b><br />
<small><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peter_Ouwens&action=edit&redlink=1" title="Peter Ouwens (halaman belum tersedia)">Ouwens</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1912" title="1912">1912</a></small></td> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <td><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Komodo_dragon_distribution.gif&filetimestamp=20080402183209" title="Distribusi komodo"><img alt="Distribusi komodo" height="140" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Komodo_dragon_distribution.gif/220px-Komodo_dragon_distribution.gif" width="220" /></a><br />
<div style="text-align: center;"><small>Distribusi komodo</small></div></td> </tr>
</tbody></table><b>Komodo</b>, atau yang selengkapnya disebut <b>biawak komodo</b> (<i>Varanus komodoensis</i><sup class="reference" id="cite_ref-itis_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-itis-0">[1]</a></sup>), adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" title="Spesies">spesies</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadal" title="Kadal">kadal</a> terbesar di dunia yang hidup di pulau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo_%28pulau%29" title="Komodo (pulau)">Komodo</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rinca" title="Rinca">Rinca</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flores" title="Flores">Flores</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Motang" title="Gili Motang">Gili Motang</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Dasami" title="Gili Dasami">Gili Dasami</a> di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" title="Nusa Tenggara">Nusa Tenggara</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-komo_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-komo-1">[2]</a></sup> Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat <b>ora</b>.<sup class="reference" id="cite_ref-amnh_2-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-amnh-2">[3]</a></sup><br />
Termasuk anggota famili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak" title="Biawak">biawak</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varanidae" title="Varanidae">Varanidae</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klad" title="Klad">klad</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toxicofera" title="Toxicofera">Toxicofera</a>, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meter" title="Meter">m</a>. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gigantisme_pulau" title="Gigantisme pulau">gigantisme pulau</a>, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" title="Mamalia">mamalia</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karnivora" title="Karnivora">karnivora</a> di pulau tempat hidup komodo, dan laju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolisme</a> komodo yang kecil.<sup class="reference" id="cite_ref-world_3-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-world-3">[4]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-4">[5]</a></sup> Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Predator" title="Predator">predator</a> puncak yang mendominasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem" title="Ekosistem">ekosistem</a> tempatnya hidup.<sup class="reference" id="cite_ref-firefly_5-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-firefly-5">[6]</a></sup><br />
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN" title="IUCN">IUCN</a> memasukkan komodo sebagai spesies yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies_rentan" title="Spesies rentan">rentan</a> terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_nasional" title="Taman nasional">taman nasional</a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo" title="Taman Nasional Komodo">Taman Nasional Komodo</a>, didirikan untuk melindungi mereka.<br />
<h1 class="entry-title">Harimau Sumatera Semakin Langka</h1><div class="entry-meta"> <span class="meta-prep meta-prep-author">Posted on</span> <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/08/19/harimau-sumatera-semakin-langka/" rel="bookmark" title="1:16 am"><span class="entry-date">19 Agustus 2009</span></a> <span class="meta-sep">by</span> <span class="author vcard"><a class="url fn n" href="http://alamendah.wordpress.com/author/alamendah/" title="Lihat semua yang ditulis oleh alamendah">alamendah</a></span> </div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/08/harimau-sumatera1.jpg"><img alt="harimau sumatera" class="alignright size-medium wp-image-518" height="240" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/08/harimau-sumatera1.jpg?w=177&h=240" title="harimau sumatera" width="177" /></a>Harimau Sumatra</strong> atau dalam bahasa latin disebut <em>Panthera tigris sumatrae</em> merupakan satu dari lima subspisies harimau (<em>Panthera tigris</em>) di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (<em>Panthera tigris balica</em>) dan Harimau Jawa (<em>Panthera tigris sondaica</em>) dinyatakan punah.</div><div style="text-align: justify;">Hewan dari filum <em>Chordata </em>ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (<em>Panthera tigris sumatrae</em>) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.</div><strong><span id="more-513"></span>Asal usul</strong><br />
<div style="text-align: justify;">Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai <em>Miacids</em>. <em>Miacids </em>hidup pada akhir zaman <em>Cretaceous </em>kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (<em>Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”</em>). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (<em>Hemmer,1987</em>).</div><div style="text-align: justify;">Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.</div><div style="text-align: justify;">Perlu diketahui, terdapat 9 subspesies harimau yang tiga diantaranya telah dinyatakan punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut adalah:</div><ol><li style="text-align: justify;">Harimau Indochina (<em>Panthera tigris corbetti</em>) terdapat di Malaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Bengal (<em>Panthera tigris tigris</em>) Bangladesh, Bhutan, China, India, dan Nepal.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Cina Selatan (<em>Panthera tigris amoyensis</em>) China.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Siberia (<em>Panthera tigris altaica</em>) dikenal juga sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Terdapat di China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Sumatra (<em>Panthera tigris sumatrae</em>) terdapat hanya di pulau Sumatera, Indonesia.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Malaya (<em>Panthera tigris jacksoni</em>) terdapat di semenanjung Malaysia.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Caspian (<em>Panthera tigris virgata</em>) telah punah sekitar tahun 1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Jawa (<em>Panthera tigris sondaica</em>) telah punah sekitar tahun 1972. Harimau Jawa terdapat di pulau Jawa, Indonesia.</li>
<li style="text-align: justify;">Harimau Bali (<em>Panthera tigris balica</em>) yang telah punah sekitar tahun 1937. Harimau Bali terdapat di pulau Bali, Indonesia.</li>
</ol><strong>Ciri-ciri dan Habitat</strong><br />
<div style="text-align: justify;">Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat bahkan terkadang dempet.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/08/harimau-sumatera2.jpg"><img alt="Harimau-Sumatera2" class="alignright size-medium wp-image-516" height="151" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/08/harimau-sumatera2.jpg?w=240&h=151" title="Harimau-Sumatera2" width="240" /></a>Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala hingga ke ekor dengan berat 300 pound. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan.</div><div style="text-align: justify;">Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.</div><div style="text-align: justify;">Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing langka ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.</div><div style="text-align: justify;">Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Harimau sumatra merupakan hewan soliter yang berburu di malam hari. Kucing ini mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya celeng dan rusa, dan terkadang unggas,ikan, dan Orangutan. Menurut penduduk setempat harimau sumatra juga gemar makan durian.</div><div style="text-align: justify;">Harimau Sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau Sumatera tidak diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau Sumatera dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer.</div><strong>Konservasi</strong><br />
<div style="text-align: justify;">Hingga sekarang diperkirakan hanya tersisa 400-500 ekor Harimau Sumatera (<em>Panthera tigris sumatrae</em>) yang masih bertahan di alam bebas. Selain itu terdapat sedikitnya 250 ekor Harimau Sumatera yang dipelihara di berbagai kebun binatang di seluruh penjuru dunia.</div><div style="text-align: justify;">Pengrusakan habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi harimau sumatera saat ini. Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 hingga 2000.</div><div style="text-align: justify;">Dalam upaya penyelamatan harimau Sumatera dari kepunahan, Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera, <em>studbook keeper</em> dan tempat penyimpanan sperma (<em>Genome Rescue Bank</em>) untuk harimau Sumatera.</div>hewan yang dilindungi di indonesiahttp://www.blogger.com/profile/11757370342619770308noreply@blogger.com0